Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah apabila punya link atau ada hubungannya dengan Negara Islam Indonesia (NII). "Sejak awal kita tak pernah bersentuhan dengan NII. Soal keterlibatan Ketua Majelis Syuro PKS dengan NII karena anaknya Danu saya kira tidak ada hubungannya, sebab beliau sejak SMP sudah disekolahkan di luar negeri," kata salah seorang pendiri PKS, Soeripto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/5).
Menurut Soeripto, selama ini PKS tak pernah bersentuhan langsung dengan NII. Kalaupun ada kelompok atau individu yang mengatakan Ketua Majelis Syuro PKS adalah anaknya dari Danu Mohammad Hasan (salah satu tokoh NII), menurutnya hal itu tidak ada hubungannya. Ketika disinggung jika ada penyusup yang sengaja memprovokasi PKS, Soeripto menyatakan, hal itu bisa saja terjadi.
Namun, dia mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi dengan security awarness atau sistem untuk mencegah adanya radikalisme. Dikatakannya, saat ini sebagai organisasi yang melakukan gerakan-geralan, NII sudah punah. Ia mengatakan, kepunahan NII sudah ada sejak zaman reformasi walau pun saat ini masih ada antek-antek NII. "Ya, jumlahnya tidak lebih dari 50 orang," katanya.
Lebih lanjut, ia menyatakan, radikalisme di berbagai negara muslim kemiskinan dan pengangguran, serta kesenjangan sosial sangat tajam, hal ini mudah menimbulkan rasa sentimen. "Hal ini dijadikan salah satu senjata bagi pihak tertentu untuk membangun radikalisme. Namun, soal radikalime ini bisa juga dihembuskan oleh oknum-oknum intelijen untuk melakukan intimidasi dan teror," katanya.
0 comments:
Posting Komentar