Dua orang demonstran aktivis HMI Himpunan Mahasiswa Islam yang berdemo di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibawa petugas Polres Jakarta Selatan. Keduanya digiring petugas karena hendak menurunkan bendera merah putih di gedung KPK.
"Mereka tiba-tiba mendekati tiang bendera dan berupaya menurunkan bendera. Namun petugas langsung mencegah dan mengamankannya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan, AKBP Budi Irawan saat dihubungi wartawan, Kamis 9 Desember 2010.
Keduanya baru saja menggelar unjuk rasa di depan gedung antikorupsi yang sedang merayakan Hari Antikorupsi se-dunia. Saat ini keduanya diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan.
"Masih kami data dan mintai keterangan dulu. Saya juga belum mengetahui identitasnya," ujar Budi Irawan yang masih berada di lokasi kejadian. Menurut Budi, polisi melakukan pengamanan karena adanya upaya provokasi dan melecehkan simbol negara dari kedua demonstran.
Kedua pendemo masing-masing bernama Panji dan Ahmad Zaki. Saat ini mereka sedang diperiksa di ruang lantai 3 di Satuan Reskrimum Polres Jakarta Selatan.
Ada delapan elemen masyarakat yang berjumlah sekitar 100 orang menggelar unjuk rasa di depan gedung KPK. Dalam aksi ini sempat terjadi tiga kali keributan.
Keributan pertama terjadi saat massa mencoba menutup jalan. Padahal, arus lalu lintas di ruas Jalan HR Rasuna Said sangat-sangat padat. Keributan kedua saat mereka berupaya menurunkan bendera merah putih.
Keributan ketiga terjadi saat seorang aktivis bernama Laode membakar replika keranda mayat. Saat ini, hanya tinggal Front Rakyat Anti-Korupsi dan Rakyat Bergerak yang menggelar unjuk rasa di KPK.
0 comments:
Posting Komentar