Kongres Rakyat Umum yang memerintah di Yaman telah menyetujui rencana Dewan Kerja Sama Teluk, yang menurut rencana itu, Presiden Ali Abdullah Saleh akan mundur, kata seorang pejabat senior pada AFP, Sabtu.
"GPC dan sekutunya telah menyetujui prakarsa GCC dengan sepenuhnya," kata Soltan al-Barakani, wakil sekretais jendral partai dan pemimpin bloknya di parlemen.
Menteri Luar Negeri Yaman Abu Bakr al-Kurbi telah berada di Abu Dhabi, tempat ia diperkirakan akan menyampaikan pada timpalan Uni Emirat Arab-nya mengenai keputusan itu, kata Barakani. UAE sekarang ini memegang kepresidenan bergilir GCC.
Kelompok negara Arab Teluk yang beranggotakan enam negara itu telah mengusulkan pembentukan pemerintah persatuan nasional di Yaman, Salah menyerahkan kekuasaannya pada wakil presidennya, dan diakhirinya demonstrasi mematikan yang mengguncang negara miskin itu.
Pada Jumat, Saleh telah memberikan tanggapan dingin pada rencana Teluk yang memintanya untuk mundur itu, meskipun kerumunan massa yang sangat besar turun ke jalan untuk meminta pemecatannya segera.
Berdasarkan prakarsa GCC itu, presiden akan mengajukan pengunduran dirinya pada parlemen dalam 30 hari, dengan pemilihan presiden akan diadakan dalam dua bulan.
Juru bicara oposisi koalisi Forum Bersama sebelumnya, Jumat, mengatakan bahwa "pembentukan pemerintah persatuan nasional sementara presiden masih berkuasa adalah tidak bisa diterima".
"Pengunduran diri presiden sangat penting bagi setiap solusi," katanya pada AFP.
Saleh, yang telah memerintah Yaman selama 32 tahun, telah menegaskan secara terbuka akan mengikuti konstitusi dalam pengalihan kekuasaan.
GPC, bagaimanapun, kini telah menerima prakarsa Teluk itu, yang juga menentukan Presiden Saleh akan diberi kekebalan dari tuntutan hukum bagi dirinya sendiri, keluarga dan pembantunya.
Tidak ada komentar segera dari GCC mengenai hal itu. Kekebalan merupakan unsur sentral dalam rencana Dewan Kerja Sama Teluk tersebut.
Sejumlah demonstran telah tewas dalam demonstrasi di negara Semenanjung Arab yang menghadapi masalah pelik dari gerakan pemisahan diri di selatan hingga pemberontakan Syiah di bagian utara negara itu.
0 comments:
Posting Komentar